Sejarah panjang di kecamatan Bruno

infoku

- tidak solid rasanya jika tidak mempublikasikan daerahnya sendiri ,termasuk saya juga yang berasal dari Kecamatan Bruno ,desa Petir brunorejo , sudah seperti menjadi kewajiban saya harus uri-uri sejarah Apalagi itu daerah kelahiran ku atau tempat kelahiran ku sendiri .
- ya.." sebuah desa kecil bagian dari Kecamatan Bruno yang berlokasi di antara desa-desa lain seperti ; kalitapen ,Bruno Kulon Sabrang Kulon, di tengah-tengah ini ada desa kecil yaitu "desa Petir" yang jumlah Kk hanya kurang lebih 37 kk dalam satu RT
sejarah Kecamatan Bruno - kita kembali ke topik , seperti Tujuan saya ingin mengulas atau menulis sejarah di kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo

- seperti yang sudah banyak ditulis terutama saya kutip dari www.id.wikipedia.org , dinamakan Desa Bruno dikarenakan Pada zaman dahulu ada pahlawan yang bersembunyi di desa Bruno karena dikejar-kejar tentara Belanda , Karena tiap kali bersembunyi di daerah Desa Bruno ini selalu saja tidak ketemu pencarian oleh tentara Belanda, akhirnya muncullah nama desa Bruno dari tiga buah kata dalam bahasa Jawa "DIBURU ORA ONO"

- sementara mengungkap fakta gambar harimau yang berada di Wates Kecamatan Bruno yang menempel di dinding samping jalan raya Kutoarjo Bruno ini ternyata adalah sebuah azimat yang dimiliki oleh Tumenggung Gajah permada yang berupa " sejempol kulit harimau Gembong " , keampuhan azimat ini jika digerakkan maka orang tersebut akan menjadi macan Gembong . Dalam situasi terdesak waktu itu Tumenggung gajah permada dan Pangeran Diponegoro terpisah dari pasukannya di hutan sementara pasukan Belanda Sudah mengejarnya di belakang, lalu Tumenggung Gajah permada mencoba memakai kan akibatnya tersebut ke jempolnya dan seketika itu berubahlah beliau menjadi harimau Gembong, lalu digendongnya Pangeran Diponegoro dan macan itupun memanjat pohon besar.

- kemudian tidak lama setelah itu datanglah pasukan Belanda dan yang sangat aneh mereka tidak bisa menemukan Pangeran Diponegoro dan Tumenggung nya yang bersembunyi di atas pohon dan itu juga di atas mereka karena posisi mereka sudah di sekitar pohon tersebut dan mereka hanya berputar-putar di bawah pohon tersebut tanpa seorang pun di antara mereka yang menoleh ke atas pohon , sampai akhirnya mereka pun putus asa setelah dicari dalam hutan tetapi buruan mereka tidak ada yang dimaksud buruan adalah Pangeran Diponegoro dan Tumenggung permada . Dari sinilah akhirnya tersimpul kata-kata dalam bahasa Jawa diburu ora ono kalau dalam bahasa Indonesia buruan tidak ada

- untuk sahabat atau konco-konco Desa Bruno atau Purworejo dan sekitarnya yang mempunyai niat untuk mudik menggunakan travel dari konco-konco Bruno bisa menghubungi nomor telepon yang akan saya sertakan di bawah artikel
- Kebetulan saya sendiri orang dari Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo barangkali ada teman-teman di Jakarta yang ingin mencari kontak sopir Travel dari Purworejo terlebih lagi Kecamatan Bruno Insya Allah saya bisa membantu ,


0856-1743-724

Komentar

Postingan populer dari blog ini

paralayang di bukit Watukumpul Banyumas

kentongan smp pancasila Jatilawang