Sekilas Tetang 5 Masjid Ba'lawi di Dunia.

 Di kutip dari Salah Satu akun Facebooknya Amry Al-fansury Al-Aminin .

Sekilas Tetang 5 Masjid Ba'lawi di Dunia.


Kabar Wafatnya Ulama Karismatik Aceh, Sayyid. Al-Habib. Muhammad bin Achmad al-Attas di Simpang Ulim Aceh Timur sangat besar kaitannya dengan Masjid Ba’lawi yang beliau bangun di akir hayatnya.


Kabar masjid menjadi senter, namun sebahagian kita tidak mengetahui apa maksud masjid Ba’lawi yang sering

dikabarkan sebagai masjid Ba’lawi ke-5 di dunia, 

masjid ini bukan saja viral karna di bangun oleh satu orang, seperti Masjid Keucik Leumik di Bada Aceh, atau

Masjid Al-Hanif Cemara Medan yang dibangun oleh H. Anif. 

Tapi masjid Ba’lawi punya akar sejarah panjang dengan berbagai filosofis lahirnya masjid tersebut.

Untuk itu kami coba menyampaikan sedikit informasi terkait Masjid Ba’lawi yang ada di dunia, namun

sebelumnya kita kembali pada sejarah Ba’lawi itu sendiri.


Ba’lawi adalah penisbahan nama marga keteurunan Rasulullah yang Hijrah ke Yaman sekitar tahun 319 H,

Yaman tempoe Duloe hanya di huni oleh dua suku saja, pertama Suku Arab asli Yaman keturunan Nabi Nuh as,

dan Suku Ba’lawi Keturunan Rasullaullah yang Hijrah Keyaman pada abad ke-3. 

Kemudian nama ini terkenal pada sebuah tarekat sufi Islam Sunni, tarekat ini didirikan oleh Imam Muhammad

bin Ali Ba’lawi, bergelar al-Faqih al-Nuqaddam (lahir di Tamrin Yaman 574 H / 1178 M – wafat 653 H / 1256 M). 

Tarekat ini berkembang pesat di tangan Imam Abdullah bin Alawi al-Hadad, penyebaran terbesar tarekat ini di

Yaman, Indonesia, Singapura, Kenya, Tanzania, India, Pakistan, Hijaz dan sebahagian Uni Emirat Arab. 

Jadi, masjid Ba’lawi adalah sebuah masjid yang penamaannya dinisbahkan pada suku keturunan Rasullah yang

menetap di Tamrin Yaman di sebelah Timur kota Tamren. 

Dan masjid ini dibangun oleh regenerasi Ba’lawiyah yang ada di dunia, setidaknya terdapat 5 buah masjid Ba’lawi

saja yang ada di dunia, Pertama Masjid Ba’lawi Tamren, Yaman, Kedua Masjid Ba'lawi Riadhah Yaman, Ketiga

Masjid Ba’lawi Singapura, Keempat Masjid Jamik Ba'lawi Jambi Indonesia, dan terakir Masjid Ba’lawi di Aceh

Timur Indonesia.

Berikut sekilas tetang Masjid Ba’lawi.

1. Masjid Ba’lawi Tamren, Yaman.

Masjid Ba’lawi Pertama Terletak disebalah Timur Kota Tamren Yaman, didirikan pada abad ke 6 H, oleh al-Imam

Ali bin Alwi Kholil Qosam, kemudian dilanjutkan oleh al-habib Abdullah Ba’lawi bin Alwi al-Ghuyur bin Faqihul

Muqaddam. 

Habib abdullah dikenal sangat dermawan, beliau mewakafkan seluruh hartanya, tanah miliknya, kebun kurma,

uang, emas dan dirham, yang bernilai milyaran untuk membangun dan kemaslihatan masjid Ba’lawi ini.

Karena itu masjid ini sangat makmur dari awal sejarah berdirinya, harta sang Habib digunakan untuk

pengembangan masjid, masjid Ba’lawi Tamren juga memfasilitasi orang-orang hijrah, penziarah, dan santri yang

dalam perjalanan mushafir ilmu, dengan menyediakan fasilitas dan makanan di bagian pojok Masjid.

Masjid ini juga menampung para miskin yang tidak ada tempat tinggal, karena itu masjid ini sangat banyak

dikunjungi oleh masyarakat, dan menjadi sebuah masjid tempat beramal dan belajar para wali, di masjid ini

banyak lahir ulama-ulama yang belajar agama dari berbagai ulama dunia yang datang kemasjid ini.

2. Masjid Ba'lawi Huraidha Yaman.

Belum dapat referensi Terkait.

3. Masjid Ba’lawi Bukit Timah Singapure.

Masjid Ba’lawi Ketiga terdapat di Singapure, didirikan oleh al-Habib Muhammad bin Salim bin Ahmad bin Hasan

al-Attas pada tahun 1952 di Bukit Timah Singapur, sekarang dipimpin oleh Imam Besar al-Habib Hasan al-Attas.

Sejarah awal berdirinya Masjid ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat ibadah sebuah universitas, namun

terakir universitas ini ditutup, akirnya masjid Ba’lawi Bukit Timah ini di buka untuk umum.

Uniknya fasilitas masjid ini bukan saja di buka untuk kalangan Muslim, tapi setiap suku agama dibolehkan berkunjung kemasjid ini, selain tempat ibadah masjid ini juga sebagai Mesium yang mengoleksi buku klasik

peninngalan Islam, dan Masjid Ba’lawi Singapure ini sudah menjadi ikon kerukunan umat beragama di

Singapure.

Jadi tidak heran jika para mushafir yang datang kenegeri Singapure, baik urusan bisnis atau berwisata, memilih

Masjid Ba’lawi ini sebagai tempat penginapan sementara, termasuk para pelaku bisnis dari agama kristen, hindu

dan sebagainya datang ke masjid ini.

4. Masjid Jamik Ba'lawi Jambi, Indonesia.

Masjid Ba'alawi Ke-Empat terdapat di Jambi, Tepatnya di Kelurahan Tahtul Yaman, Arab Melayu, Kec.

Pelayangan, Jambi Kota Seberang.

Masjid ini didirikan Oleh al-Habib Husein bin Ahmad Baraqbah atau di Jambi lebih dikenal dengan sebutan

Tuanku Keramat Tambak. 

Beliau merupakan peletak Peradaban pertama Jambi sekitar abad 17 M, (sebahagian pakar abad 18). Beliau

hijrah dari Tarim Hadramaut Yaman. Berasal dari Kampun Ba'lawi sebelah Timur Kota Tamrin.

Selain tempat ibadah, awalnya masjid ini digunakan sebagai madrasah dan pusat penyebaran syariat Islam

Jambi abad 17-18 M.

Masjid ini memiliki luas tanah 2.124m, dengan luas bangunan 441m, dapat menampung 400 orang jamaah.

Masjid ini sekarang menjadi salah satu pusat wisata religi Jambi, Pemerintah setempat sangat berkomitmen

menjaga peninggalan sejarah ini. Merawat serta menjaga nilai religius yang akan diwariskan kepada generasi

berikutnya.

5. Masjid Ba’lawi Simpang Ulim Aceh Timur.

Masjid Ba’lawi Kelima di dunia terletak di Desa Pucok Alue Dua, Kecamatan Simpang Ulim Aceh Timur

Indonesia, di sebuah Provinsi paling Barat di Indonesia, masjid ini didirikan oleh Sayyid. Al-Habib Muhammad bin

Achmad al-Attas, Beliau adalah seorang ulama karismatik Aceh.

Masjid ini seyokyanya diresmikan oleh al-Ustaz. Prof. Dr. Abdusomad, MA, atau yang lebih akrab disapa UAS,

seorang da’i Internasional asal Riau Indonesia pada tanggal 17 Januari 2021. 

Namun beliau batal datang, karna kondisi Covid 19 yang sedang menimpa Indonesia dan dunia umumnya.

Masjid ini didirikan seorang diri oleh al-Habib sebagai amal ibada beliau kepada Allah.

Habib Muhammad dikenal shalih, sejak kecil beliau sudah terbiasa dengan kebaikan, pada usia remaja beliau

hijrah ke Medan dan kemudian melanjutkan hijrah ke Jakarta, sampai akirnya beliau mengembara ketanah suci

Mekkah al-Mukramah dan menetap disana selama 13 Tahun.

Di usia senja beliau memutuskan kembali ketanah kelahiranya Simpang Ulim Aceh Timur, dengan sbuah

semangat ingin mendirikan sebuah Masjid Ba’lawi kelima setelah Singapure, Yaman, dan Jambi. 

Kedatangan beliau ke Aceh mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, hampir semua ulama, para

Pinpinan Dayah dan tokoh Aceh datang menjumpai beliau, setelah para tamu datang beliau menunjukkan masjid

yang sedang baliau bangun, dan meminta untuk shalat disana, jadi siapa saja yang datang bersilaturahmi

dengan beliau pasti melaksanakan shalat di Masjid Ba’lawi ini.

Beliau tidak pernah meminta bantuan kepada siapa pun, termasuk kepada pemrintah, karena itu, untuk

mendukung cita-cita mulia beliau, para jamaah selaulu memasukan sadakah kedalam celengan masjid dengan

jumlah kecial ataupun besar, uang tersebut beliau gunakan seluruhnya untuk mempercepat pembangunan

masjid Ba’lawi miliknya.

Akirnya, dalam waktu relatif singkat, masjid ini selesai dengan cepat, dan diresmikan tepat satu hari sebelum

beliau kembali kepada Allah dalam usia 79 tahun (1942-2021).

Selamat jalan Guru kami, Syekh, Sayyid al-Habib Muhammad bin Achmad Al-Attas, insyallah Sorga Allah sebaik-

baik tempat pembalasan. Amin.

Penulis AY

Ayah Ilham

Ilham Bin Syamsul Bahri

Di copy kembali : oleh

Amry Al Fansury

Amri Bin Muhammad Amin





Komentar

Postingan populer dari blog ini

paralayang di bukit Watukumpul Banyumas

kentongan smp pancasila Jatilawang